13 Cara Mengatasi Telinga yang Kemasukan Air saat Mandi dan Berenang
Daftar Isi
- 1. Goyangkan telinga
- 2. Berbaring menyamping
- 3. Isap dengan telapak tangan
- 4. Menutup hidung
- 5. Gerakan rahang dan mulut
- 6. Uap hangat
- 7. Kompres air hangat
- 8. Beri minyak zaitun
- 9. Pakai hair dryer
- 10. Tetesi air
- 11. Beri obat tetes telinga alkohol dan cuka
- 12. Beri obat tetes telinga hidrogen peroksida
- 13. Diamkan semalaman
Telingakemasukan air sering kali terjadi saat kita sedang mandi ataupun berenang. Simak sejumlah cara mengatasi telinga yang kemasukan air berikut ini.
Air yang masuk ke dalam telinga saat mandi atau berenang tentu harus segera dikeluarkan. Jika tidak, ini bisa menyebabkan otitis eksterna.
Otitis eksternamerupakan infeksi saluran telinga luar di area gendang telinga sampai luar kepala. Infeksi ini terjadi karena air yang tertinggal di dalam telinga membuat area dalam telinga menjadi lembap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Namun tak perlu khawatir, Anda bisa mengatasinya sendiri dengan cara-cara berikut ini melansir dari berbagai sumber.
1. Goyangkan telinga
![]() |
Cara paling populer untuk mengatasi telinga yang kemasukan air adalah dengan menggoyang-goyang telinga tersebut.
Cara mengeluarkan air dari telinga kanan, yaitu memiringkan kepala ke arah kanan sampai telinga menyentuh bahu.
Kemudian, goyangkan telinga ke arah bahu. Sementara cara mengeluarkan air dari telinga kiri, yaitu memiringkan kepala ke arah kiri, lalu goyangkan.
2. Berbaring menyamping
Air dalam telinga bisa keluar sendiri, caranya dengan berbaring menyamping ke arah telinga yang kemasukan air.
Misalnya, telinga kanan yang kemasukan air, maka berbaring menyamping dengan posisi telinga kanan di bagian bawah. Berbaringlah dalam beberapa menit, nanti air akan perlahan keluar sesuai tekanan gravitasi.
3. Isap dengan telapak tangan
Anda juga bisa menggunakan telapak tangan untuk mengeluarkan air dari telinga. Cara mengeluarkan air dari telinga ini dikenal dengan teknik ruang hampa.
Caranya, letakkan telapak tangan untuk menutup lubang telinga. Kemudian, tekan telapak tangan ke arah dalam telinga.
Lalu, tarik ke arah luar telinga. Setelah itu, miringkan kepala ke arah telinga yang kemasukan air agar air yang tertarik tekanan telapak tangan bisa keluar.
4. Menutup hidung
![]() |
Selain telapak tangan, Anda juga bisa mengeluarkan air dari telinga dengan menutup hidung. Hal ini dikenal juga dengan istilah manuver valsalva.
Caranya, ambil napas dalam-dalam, lalu tutup hidung dengan ibu jari dan telunjuk. Tutup juga mulut Anda.
Lalu, tekan udara ke arah luar hidung yang tertutup sampai mendengar atau merasa ada letupan di dalam telinga. Hal ini akan membuat saluran telinga terbuka dan memberi tekanan ke air yang ada di dalam telinga untuk keluar.
Namun ingat, jangan menekan udara terlalu kencang karena bisa merusak gendang telinga. Lakukanlah dengan perlahan.
5. Gerakan rahang dan mulut
Rahang dan mulut yang bergerak seperti sedang menguap dan mengunyah bisa mendorong air di dalam telinga untuk keluar. Anda bisa melakukan ini sambil mengunyah permen karet misalnya.
6. Uap hangat
Cara mengatasi telinga kemasukan air berikutnya adalah memberikan uap hangat ke area telinga. Uap ini bisa didapat saat mandi air hangat.
Selain itu, juga bisa didapatkan dengan meletakkan telinga di dekat mangkuk berisi air hangat. Uap hangat akan membuka saluran telinga, sehingga bisa merangsang air untuk keluar.
7. Kompres air hangat
Selain memberi uap, cara serupa juga bisa dilakukan dengan cara mengompres telinga dengan handuk yang sudah dibasahi air hangat.
Suhu hangat dari handuk akan mengalir ke dalam telinga dan membantu agar saluran telinga terbuka, sehingga air bisa keluar.
8. Beri minyak zaitun
![]() |
Caranya, hangatkan minyak zaitun, lalu ambil beberapa tetes minyak tersebut dan teteskan ke telinga yang kemasukan air.
Kemudian, diamkan beberapa saat. Selanjutnya, miringkan kepala agar telinga yang kemasukan air menyentuh bahu dan goyangkan agar air dan minyak zaitun keluar.
9. Pakai hair dryer
Panas dari hair dryer bisa menguapkan air di dalam telinga. Caranya, hidupkan hair dryer lalu arahkan agar uap panasnya masuk ke telinga.
Namun, jangan terlalu dekat dan suhunya jangan terlalu panas agar telinga tidak iritasi. Gunakan beberapa detik saja. Lalu ulang lagi sampai telinga terasa lebih 'plong'.
10. Tetesi air
Cara lain adalah dengan memberi air ke dalam telinga. Anda bisa berbaring miring dengan posisi telinga yang kemasukan air di bagian atas. Lalu, masukan sedikit air, bisa menggunakan tangan maupun pipet.
Kemudian, tunggu beberapa detik, lalu berbalik miring ke arah sebaliknya. Air yang masuk akan membantu air yang tertahan di dalam telinga untuk keluar.
11. Beri obat tetes telinga alkohol dan cuka
Alkohol dapat menguapkan air di dalam telinga. Sementara cuka bisa menghilangkan air yang bercampur dengan kotoran telinga.
Caranya, campurkan alkohol dan cuka dengan perbandingan yang sama. Lalu gunakan sebagai obat tetes ke dalam telinga.
Kemudian, goyangkan telinga yang kemasukan air, tunggu beberapa detik, dan miringkan kepala agar air keluar.
12. Beri obat tetes telinga hidrogen peroksida
Hidrogen peroksida bisa membersihkan kotoran telinga, termasuk mengeluarkan air di dalamnya. Gunakan obat tetes dengan kandungan hidrogen peroksida dengan meneteskannya ke dalam telinga selama beberapa detik, lalu miringkan kepala agar air keluar.
Cara mengeluarkan air dari telinga ini cocok untuk Anda yang punya kesehatan telinga baik. Artinya, tidak sedang mengalami infeksi telinga luar, gendang telinga berlubang, maupun usai melakukan operasi gendang telinga.
13. Diamkan semalaman
Apabila semua cara di atas belum mampu mengeluarkan air dari dalam telinga, maka cobalah diamkan semalaman.
Biasanya, air tak lama akan keluar sendiri. Anda hanya perlu tidur miring dengan telinga yang kemasukan air berada di bagian bawah agar tekanan gravitasi mendorong air keluar dari telinga.
Itulah cara mengatasi telinga yang kemasukan air. Semoga membantu.
(tim/pua)下一篇:Bertemu dengan CEO Microsoft, Jokowi Tawarkan Pembangunan Pusat Riset di IKN atau Bali
相关文章:
- FOTO: Pameran Terbesar, Kala Doraemon 'Menginvasi' Bangkok
- Castrol Wujudkan Mimpi SMK Jadi Tim Mekanik MotoGP
- Kopi Tanpa Gula, Berapa Kalorinya?
- 7 Rekomendasi Outfit yang Kamu Perlukan saat Lari
- Kata Dokter soal Puasa 120 Jam ala Ashanty, Bermanfaat atau Bahaya?
- 288 Cagar Budaya Asal Indonesia Pulang dari Belanda, Bisa Dilihat di Museum Nasional
- Sengketa Lahan Berujung Bentrok Massa Bayaran Di Kembangan, 2 Orang Terluka Akibat Sabetan Sajam
- 6 Ribu Pistol Ditahan di Bandara AS Sepanjang 2024, 94% Terisi Peluru
- Rutin Minum Teh Serai, Ada Efek Sampingnya?
- Prodi Arsitektur President University Presentasikan Tiga Paper di Simposium Kyoto Jepang
相关推荐:
- 7 Buah Meningkatkan Kecerdasan Otak, Bikin Daya Ingat Kuat Anti
- Harga Bitcoin Tembus US$105.000, Dekati Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
- Sengketa Lahan Berujung Bentrok Massa Bayaran Di Kembangan, 2 Orang Terluka Akibat Sabetan Sajam
- Jika KUHP Baru Diimplementasikan, Benarkah Ferdy Sambo Bisa Lolos dari Vonis Hukuman Mati?
- Studi Ungkap Indonesia Negara Paling Sejahtera, Ungguli Jepang dan AS
- Iptu Rano Tak Kapok Meski Jadi Korban Pembacokan Saat Tawuran: Gas Terus!
- Pemerintahan Jokowi Selama Satu Dekade, Dinilai Berhasil Wujudkan Indonesia Sentris
- Satu Transaksi Sejuta Donasi dari LEKA Bersama Dompet Dhuafa Bagi Anak
- Serius Perangi Judi Online hingga Akar
- FOTO: 'Banjir' Durian Sumatera di Kalimalang
- Kasus Kematian Anak Tamara, 13 Adegan Direka Ulang di PMJ
- Daftar Barang Teraneh Penumpang yang Disita Bandara: Ada Bola Meriam
- Indonesia’s Growth is Real, Now Let’s Monetize It Through Tourism
- FOTO: Kilas Sejarah di Balik Benteng Al Mirani Oman
- Hadiri Forum Pimred, Menpora Dito Minta Disway Group Bantu Dukung Program Olahraga dan Kepemudaan
- Mengenal Pneumonia Bilateral, Diidap Paus Fransiskus Sebelum Meninggal
- Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Minum Matcha Setiap Hari?
- Terus Meningkat, Hampir 2 Ribu Anak di RI Idap Diabetes Tipe 1
- Terus Meningkat, Hampir 2 Ribu Anak di RI Idap Diabetes Tipe 1
- Saran Pakar untuk Kamar Hotel: Jangan Pilih di Lantai Dasar