Trump Marah
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Rabu (28/5) mengatakan bahwa seharusnya ada batas kuota mahasiswa asing sekitar 15 persen di Universitas Harvard.
Dia juga terus menekan universitas tersebut untuk menyerahkan daftar mahasiswa asingnya.
"Harvard harus menunjukkan daftar mahasiswanya kepada kami. Mereka memiliki mahasiswa asing. Sekitar 31 persen mahasiswa mereka berasal dari luar negeri, hampir 31 persen. Kami ingin tahu dari mana para mahasiswa itu berasal. Apakah mereka pembuat onar? Dari negara mana mereka berasal?," kata Trump.
Tak cukup di situ, Trump juga ngomel perihal terdapat indikasi mahasiswa Harvard yang justru punya kecenderungan radikal.
"Dan kami tidak akan ... jika mereka berasal dari negara tertentu, dan mereka benar-benar berkelakuan baik, seperti yang saya harapkan, namun nyatanya banyak dari mereka tidak demikian. Anda akan melihat beberapa orang yang sangat radikal. Kampus itu memasukkan orang-orang dari wilayah-wilayah yang sangat radikal, dan kami tidak ingin mereka membuat onar di negara kami. Menurut saya, yang paling penting, universitas itu harus memiliki batasan jumlah mahasiswa asing sekitar 15 persen, bukan 31 persen. Banyak orang (AS) yang ingin kuliah di Harvard dan kampus-kampus lain, namun mereka tidak bisa karena sudah ada banyak mahasiswa asing di sana," tambahnya.
Sejak Trump kembali ke Gedung Putih, dia telah menargetkan banyak universitas di AS. Dia memperingatkan bahwa universitas yang tidak menyesuaikan kebijakan mereka akan menghadapi pemotongan dana.
Tuntutan utama dari pemerintahan Trump termasuk memberantas antisemitisme di kampus dan menghapuskan inisiatif keberagaman yang mendukung kelompok-kelompok minoritas.
Dana miliaran dolar AS bagi Harvard kini dibekukan, status pengecualian pajak pun terancam, dan sejumlah investigasi sedang dilaksanakan. Harvard kini menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pada 22 Mei, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengumumkan pencabutan status kelayakan Harvard untuk mengikuti Student and Exchange Visitor Program, salah satu langkah terbaru dari pemerintahan Trump yang bertujuan untuk menekan universitas tersebut.
Harvard telah mengajukan gugatan hukum terhadap pemerintah federal, dan seorang hakim federal di Massachusetts telah memblokir larangan tersebut untuk sementara waktu.
Sidang pengadilan tentang masalah ini dijadwalkan digelar pada 29 Mei. Sebelumnya, Harvard telah mengajukan gugatan hukum terhadap pemerintah atas pemangkasan dana federal.
Menurut data dari Harvard, per musim gugur 2023, proporsi mahasiswa asing di kampus itu mencapai lebih dari 27 persen dari total mahasiswanya.
Saat ini, Harvard memiliki hampir 6.800 mahasiswa dan cendekiawan internasional dari 140 lebih negara dan kawasan, yang sebagian besar sedang menjalani program pascasarjana.
-
Praktisi Hukum Nilai Desakan MAKI ke Jaksa Agung KeliruCara Menyimpan Cabe Biar Awet Tanpa Perlu Masuk Lemari EsTreatment Berbasis Laser Diprediksi Bakal Tren di Indonesia di 2024FOTO: Melihat Keindahan Patung Pasir Karya Seniman di Pantai SpanyolFerdinand Hutahaean Kritisi Pelaksanaan Formula E: Panitia Jangan Banyak BeretorikaUsai Tikus dan Kutu Busuk, Giliran Ulat Bulu Serbu Kota ParisPercepat Program 3 Juta Rumah, Menteri BUMN Erick Thohir: 123 Ribu Rumah Siap DibangunDeli Gelar Konferensi Mitra, Agnes Mo Jadi Brand AmbassadorFOTO: Terapi Kuda Poni bagi Pasien Rumah Sakit di Moskow7 Bau di Rumah yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Tanda Bahaya
下一篇:FOTO: Yoga Surya Namaskar Sambut Tahun Baru di India
- ·AI Prediksi Destinasi di Eropa yang Akan Populer untuk 2024
- ·Tak Cuma Durasi, Tidur Terjadwal Penting untuk Kurangi Risiko Kematian
- ·Cerita Sukses Jusuf Hamka, dari Sopir Traktor hingga Jadi 'Raja Jalan Tol' Indonesia
- ·Pengangkatan Deddy Corbuzier di Tengah Efisiensi Anggaran, Istana: Gaji Stafsus Bukan Masalah Besar!
- ·Menteri ATR/BPN: Sertifikat HGB di Laut Surabaya dan Sidoarjo Terbit Tahun 1996
- ·Jalan Rusak Bikin Maut Mengintai, Pengamat Transportasi: Anggaran Ada, Tapi Kok Masih Berlubang?
- ·ADAKSI Berharap Februari Tukin Dosen Sudah Cair
- ·Bali Jadi Destinasi Bulan Madu Terbaik di Dunia 2024
- ·KIP Kuliah 2025 Masih Dibuka, Cek Syaratnya! Raih Saldo Dana Hingga Rp 1,4 Juta Masuk Rekening
- ·Dirjen Migas Dinonaktifkan Usai Digeledah Kejagung, Wamen ESDM: Belum Sebulan Menjabat
- ·Muhammadiyah Sudah Tetapkan Awal Ramadan dan Idulfitri, Bagaimana dengan Kemenag?
- ·Hari Braille Sedunia, Sebuah Warisan bagi Difabel Penglihatan
- ·10 Pertanyaan Seputar Kesehatan Paling Dicari di Google Sepanjang 2023
- ·5 Zodiak Paling Ahli Dirty Talk, Sering Nakal Lewat Kata
- ·Kesalahan dalam Makan Seafood yang Bikin Kamu Gagal Diet
- ·Mengintip Detail Royal Wedding 10 Hari Pangeran Abdul Mateen
- ·Cara Menyimpan Cabe Biar Awet Tanpa Perlu Masuk Lemari Es
- ·5 Resep Bolu Pisang Kukus yang Lezat dan Mudah Ditiru
- ·Hari Hak Konsumen Dunia: Pelabelan Kemasan Plastik BPA Sebagai Hak Perlindungan Anak Indonesia
- ·5 Resep Bolu Pisang Kukus yang Lezat dan Mudah Ditiru
- ·Cara Mengatasi Cat Tembok Mengelupas Terkena Rembesan Air Hujan
- ·5 Tempat Paling Dingin di Dunia, Suhu Nyaris Minus 100 Derajat Celcius
- ·KAI Sumut Catat Peningkatan Penumpang Kereta Api Awal Tahun 2025, Stasiun Medan Paling Padat
- ·Praktisi Hukum Nilai Desakan MAKI ke Jaksa Agung Keliru
- ·Dukung Usaha Berbasis Riset, Wamendiktisaintek Sambangi Peternakan Domba di Jonggol
- ·5 Resep Bolu Pisang Kukus yang Lezat dan Mudah Ditiru
- ·Kisah Penumpang Terbangkan Pesawat ke Spanyol Gegara Pilot Tak Datang
- ·FOTO: Singsing Fajar Perdana 2024 di Ufuk Bromo
- ·Awali Tahun 2024, Rasakan Liburan Spektakuler di Trans Studio Cibubur
- ·KAI Sumut Catat Peningkatan Penumpang Kereta Api Awal Tahun 2025, Stasiun Medan Paling Padat
- ·7 Tanaman dengan Manfaat Kesehatan, Cocok Ditanam di Rumah
- ·Dinilai Terlalu Seksual, Iklan Calvin Klein FKA Twigs Dilarang Beredar
- ·Treatment Berbasis Laser Diprediksi Bakal Tren di Indonesia di 2024
- ·Wajib! Begini Cara Simpan Permanen Akun SNPMB 2025, Buat Camaba yang Daftar SNBP dan SNBT
- ·7 Tanaman dengan Manfaat Kesehatan, Cocok Ditanam di Rumah
- ·Mengintip Detail Royal Wedding 10 Hari Pangeran Abdul Mateen