Lebih Ramah Lingkungan, Shell Indonesia Luncurkan Shell Silk Alkane untuk Industri Kosmetik
Shell Indonesia resmi meluncurkan produk terbarunya, Shell Silk Alkane, yang ditujukan bagi para produsen di industri kecantikan dan perawatan pribadi. Produk ini merupakan cairan sintetis inovatif yang dirancang untuk memberikan keanggunan sensorik, kinerja fungsional tinggi, dan keserbagunaan aplikasi, sekaligus memiliki keunggulan ramah lingkungan berkat sifatnya yang mudah terurai secara hayati (biodegradable).
Peluncuran Shell Silk Alkane berlangsung dalam rangkaian acara Indonesia Cosmetic Ingredients (ICI) 2025 di Jakarta, yang dihadiri oleh para pelaku industri kosmetik nasional dan internasional. Produk ini merupakan bagian dari portofolio Shell Life Science Fluids dan menandai langkah strategis Shell dalam mendukung industri kosmetik yang berkelanjutan.
Shell Silk Alkane diformulasikan dengan teknologi gas-to-liquids (GTL)—proses mutakhir yang mengubah gas alam menjadi molekul cair sintetis yang sangat murni. Hasilnya, produk ini hampir tidak berbau, bebas dari DNA hewan, terverifikasi vegan, serta diproduksi di fasilitas yang tidak menangani bahan hewani, sehingga aman dari risiko kontaminasi silang.
Menurut Andri Pratiwa, Managing Director Shell Indonesia, kehadiran Shell Silk Alkane di pasar Indonesia menunjukkan komitmen Shell terhadap inovasi yang bertanggung jawab.
“Shell Silk Alkane hadir sebagai pilihan premium untuk para konsumen bisnis di Indonesia agar dapat membuat produk kosmetik dengan alternatif yang lebih bertanggung jawab dan biodegradable,” ujar Andri, "kami percaya gas alam memainkan peran penting dalam transisi energi dan Shell GTL adalah salah satu wujud pemanfaatannya.”
Sebelumnya, produk ini telah diperkenalkan secara global pada ajang in-cosmetics Global Summit 2025 di Amsterdam. Di Indonesia, kehadiran Shell Silk Alkane menjadi tonggak penting dalam adopsi teknologi GTL Shell, yang telah dikembangkan selama lebih dari 45 tahun melalui riset dan komersialisasi.
Shell Silk Alkane tersedia dalam beberapa varian, antara lain G3, G6, G10, dan G18, yang semuanya telah lolos pengujian biodegradabilitas berdasarkan pedoman OECD 301 B. Produk-produk ini juga memenuhi standar German Pharmacopeia dan dipastikan memiliki kualitas konsisten berkat proses produksi sintetis GTL yang nyaris bebas dari kotoran manufaktur.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh lembaga riset tersertifikasi ISO 9001:2015 dan ISO 27001:2013, Shell Silk Alkane terbukti memiliki toksikologi rendah terhadap lingkungan perairan, tanah, burung, dan tumbuhan.
Dengan inovasi ini, Shell Indonesia menegaskan perannya tidak hanya sebagai perusahaan energi, tetapi juga mitra strategis dalam menciptakan solusi industri yang lebih bersih, aman, dan berkelanjutan, khususnya bagi sektor kecantikan dan perawatan pribadi.
(责任编辑:时尚)
- Prakiraan BMKG Suhu Cuaca Dingin di Jabodetabek Hari Ini 17
- 工业设计研究生留学哪家学院比较好?
- 5 Minuman Herbal Penghancur Batu Ginjal
- KPK Tetapkan Pejabat BPK Sebagai Tersangka Kasus Suap Jalur Kereta
- Daftar Hotel Terbaik Dunia Versi Cond Nast Traveller, Ada Indonesia?
- Harga Bitcoin Tembus Rekor Baru, Diproyeksi Capai US$120.000
- 视觉传达设计专业介绍
- Pemerintah Siap Patuhi Putusan MK soal UU Cipta Kerja, Supratman Lapor Prabowo
- Tips agar Anabul Tidak Stres Dengar Suara Kembang Api Tahun Baru
- 视觉传达设计专业介绍
- 美国大学动漫设计专业的优势
- KPK Tetapkan Pejabat BPK Sebagai Tersangka Kasus Suap Jalur Kereta
- Konsumsi 7 Ikan Ini Bagus untuk Meningkatkan Kecerdasan Otak Anak
- 美国设计类专业大学排名汇总
- Istana Sebut Belum Ada Rencana Reshuffle Kabinet Sampai Saat Ini
- 400 Aduan dalam 8 Hari Masuk Lapor Mas Wapres, Didominasi oleh Sengketa Lahan
- 视觉传达设计专业介绍
- Wall Street Bergerak Variatif, Investor Soroti Turunnya Imbal Hasil Treasury di AS
- Sah! Ini Alasan NasDem Dukung Bobby Nasution di Pilgub Sumut 2024, PDI
- Komisi VI DPR RI Soroti Larangan Penjualan iPhone 16 di Indonesia, Singgung Kecilnya Nilai Investasi