- Jakarta,quickq安卓版 CNN Indonesia--
Peringatan International Women's Day yang jatuh pada 8 Maret 2025 diwarnai dengan aksi turun ke jalan di sejumlah negara. Kritik terus dilancarkan terhadap pemerintah termasuk kebijakan yang justru merugikan perempuan.
International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional di Ukraina diperingati dengan mengheningkan cipta selama satu menit guna menghormati perempuan yang tewas saat membela negara.
Lihat Juga :
Hari Perempuan Internasional, Kesetaraan Harus Dimiliki Semua Orang
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi turun ke jalan juga dilakukan sejumlah kelompok di Paris, Berlin dan Madrid. Sementara di Jakarta, Ajeng menuding pemerintah telah memotong anggaran sehingga "perempuan kehilangan hak mereka".
Para peserta aksi menenteng poster dengan berbagai tulisan yang menunjukkan keresahan mereka. Ada yang menuliskan 'Tubuh ini milikku', kemudian 'Kemuliaan bagi perempuan kelas pekerja'.
"Perempuan dibunuh, dimiskinkan, dikriminalisasi," ujar aktivis perempuan ini.
Di Paris, perempuan dari kelompok aktivis Fermen berbaris tanpa atasan tapi sebagai gantinya mereka melukis gambar bendera Rusia atau AS dan ditandai dengan swastika.
Pihak Republikan telah lama dimusuhi perempuan sebab muncul tuduhan pelecehan seksual dan kebijakan yang tidak ramah perempuan.
"Kita menuju ke arah yang benar: Trump, kaum maskulinis, mereka membuat banyak kegaduhan tetapi mereka tidak sekuat kita," kata Sabine yang berunjuk rasa bersama putranya.
Lihat Juga :
Hari Perempuan InternasionalKisah Retno Marsudi, Pemimpin Wanita di 'Dunia Laki-laki'
Kritik terhadap pemerintah juga dilancarkan demonstran di Argentina. Mereka mengkritik Presiden Javier Milei sebab menutup kementerian yang menangani kekerasan gender dan ketidaksetaraan.
Sementara itu di Istanbul, seorang demonstran Cigdem Ozdemir menyorot kekerasan laki-laki terhadap perempuan dan deklarasi pemerintah Turki tentang 2025 sebagai 'Tahun Keluarga'. Deklarasi ini membuat perempuan terkurung di rumah.
"Hari ini, kami di sini untuk memperlihatkan perjuangan kami, untuk mempertahankan hidup kami dari kekerasan laki-laki, untuk mempertahankan tempat kami di masyarakat dan hak-hak kami," ujarnya.
(afp, els/end) 顶: 335踩: 6
Kaum Hawa Kritik Kebijakan Pemerintah di International Women's Day
人参与 | 时间:2025-06-02 20:06:30
相关文章
- 学平面设计留学去哪好?全球平面设计院校一览
- Sandiaga: Pesawat Kosong Jemaah Haji Bisa Bawa Turis Arab ke Indonesia
- Adakah Aturan Baru PT KAI untuk Penumpang Pasca Kasus Covid
- Rugi Miliaran Rupiah, Puluhan Korban Penipuan Investasi Bodong Melapor
- Kriminalisasi 2 Wartawan Palangka Raya, Aparat Melanggar Hukum Gunakan UU ITE
- Firli Bahuri Mangkir Lagi Dipemeriksaan Pemerasan Syahrul Yasin Limpo
- Jalankan Perintah Jokowi, Moeldoko: Perlindungan Pekerja Migran dari Rambut Sampai Kaki
- Rekor, Kunjungan Turis Asing ke Indonesia Tertinggi dalam 4 Tahun
- DAIKIN Buka Rekrutmen 2,500 Tenaga Kerja Lokal di Pabrik Terbarunya di Bekasi
- 日本视觉传达专业TOP院校推荐!
评论专区