Viral Siswi SMA Cianjur Wajib Tes Hamil, Kemenkes Ingatkan Dampaknya

知识 2025-05-26 11:10:27 89751
Jakarta,quickq下载安卓 CNN Indonesia--

Media sosialtengah ramai dengan siswi SMA di Cianjur, Jawa Barat yang ramai-ramai mengikuti pemeriksaan kehamilan.

Dalam sebuah video, para siswi mengantre untuk melakukan tes urine menggunakan test packyang hasilnya ditunjukkan ke pihak sekolah.

Viral Siswi SMA Cianjur Wajib Tes Hamil, Kemenkes Ingatkan Dampaknya

Viral Siswi SMA Cianjur Wajib Tes Hamil, Kemenkes Ingatkan Dampaknya

Video tersebut pun mengundang respons banyak warganet. Beberapa orang mendukung, tapi ada juga yang justru mengkritik kebijakan sekolah tersebut.

Viral Siswi SMA Cianjur Wajib Tes Hamil, Kemenkes Ingatkan Dampaknya

ADVERTISEMENT

Viral Siswi SMA Cianjur Wajib Tes Hamil, Kemenkes Ingatkan Dampaknya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Studi: Batasi Gula Sejak Dalam Kandungan Cegah Diabetes di Masa Dewasa
  • Induksi Laktasi Seperti Zaskia Sungkar, Bisa Menyusui Tanpa Hamil
  • Viral Siswi SMA di Cianjur Tes Hamil Setahun 2 Kali, Kepsek Buka Suara

Kebijakan ini diterapkan untuk mencegah siswi mengalami kehamilan di usia sekolah. Pasalnya, sekolah sempat dikagetkan oleh seorang siswi yang hamil pada tiga tahun lalu.

"Jadi, ada orang tua siswa yang datang, memberitahukan jika anaknya hamil, kemudian tidak melanjutkan sekolah. Makanya, kita jalankan program ini untuk memastikan para siswi terhindar dari pergaulan bebas," ujar Sarman, Rabu (22/1), mengutip detikJabar.

Kemenkes ingatkan dampak psikis

Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan RI Imran Pambudi menyayangkan tes yang dilakukan di sekolah tersebut. Menurut dia, banyak opsi lain yang bisa dilakukan untuk memastikan siswi terhindar dari kehamilan dini.

"Kegiatan ini berpotensi menimbulkan masalah kesehatan jiwa bagi siswi dan keluar, terlebih untuk siswi yang hasilnya positif," ujar Imran, mengutip detikhealth.

Beberapa masalah mental yang mungkin timbul di antaranya kecemasan dan menarik diri dari lingkaran sosial. Jika tak tertangani dengan baik, bukan tak mungkin memicu depresi dan gangguan jiwa yang lebih berat.

Jika pun memang diperlukan pihak sekolah, tes kehamilan sebaiknya hanya bersifat sukarela, bukan menjadi wajib. Ia mengingatkan agar edukasi kesehatan reproduksi diberikan sesuai dengan usia.

"Saya kira edukasi kesehatan reproduksi bagi remaja perlu dilakukan dengan metode-metode yang lebih sesuai dengan umurnya," jelas Imran.

(asr/asr)

本文地址:http://www.china-quickq.com/news/567b599342.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

Pemudik Mulai Padati Pelabuhan Merak, Jumlah Penumpang Naik 72 Persen

Jokowi Bakal Umumkan Larangan Ekspor Tembaga Mentah

FOTO: Tampilan First Lady AS saat Pelantikan dari Masa ke Masa

8 Rutinitas Pagi Ini Bisa Bikin Umur Panjang Hingga 100 Tahun

Pengamanan Jelang Indonesia Vs Argentina, Polri: Terapkan Skema 3 Ring

Karopenmas Ungkap Jadwal Sidang Etik Ricky Rizal

Perlu Dicatat! Ayah David Ozora Tegaskan Tak Akan Berdamai dengan Shane, Mario dan AG

2025年全球服装设计学院排名

友情链接