Melihat Masjid Muhammadan Kota Tua Padang sebagai Permata Tersembunyi
Dalam perjalanan Jelajah Jalur Sumatera 2024, beberapa kali kami mendapat fakta-fakta mengejutkan, namun bikin senang. Saat memutuskan mengangkat tentang Kota Tua Padang di Sumatera Barat, kami selalu penasaran apa saja cerita menarik yang tersimpan di dalamnya.
Ketika tiba di Kota Tua Padang, kami memilih menyusurinya dengan berjalan kaki demi bisa melihat lebih detil setiap sudutnya, dengan harapan lebih menarik saat diangkat menjadi artikel.
Sebuah masjid bercat warna putih dengan garis-garis hijau yang mendominasi, menarik perhatian kami. Bentuknya bukan seperti kebanyakan masjid di Indonesia. Masjid ini dihiasi dua tiang menara. Ukuran masjid ini tidak terlalu luas. Di depannya ada plang bertuliskan Masjid Muhammadan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masjid Muhammadan berdiri tahun 1843 dan sudah ditetapkan menjadi cagar budaya di Kota Padang. Masjid ini terletak di Jl. Pasar Batipuh No.19, Kel. Pasar Gadang - Padang Selatan. Ini adalah salah satu masjid tertua di Kota Padang.
Luas masjid ini 15 x 25 m2, yang terdiri dari tiga lantai. Arsitekturnya bercorak India dan masjid ini memang dibangun oleh saudagar muslim asal India yang pernah menetap di Kota Padang. Sayangnya, sejarah siapa sosok penggagas masjid ini belum terjawab.
"Memang kalau India, hampir rata-rata warna masjidnya hijau dan putih.Bangunannya juga mirip dengan di India. Kalau pergi ke India dan lihat masjid, semuanya ada menara tinggi seperti itu," ucap Musthafa kepada CNNIndonesia.com, sambil menunjuk ke arah masjid.
Masjid Muhammadan pun dikaitkan dengan perdagangan dan pedagang dari Gujarat, Mughal India. Mustafa, yang kini telah berusia 68 tahun itu, mengaku dirinya adalah keturunan keenam dari keluarganya yang telah tinggal di Kota Padang.
![]() |
"Di bulan Ramadan, selama 30 malam salat tarawih itu, di sini (Masjid Muhammadan) menghabiskan 30 juz Al-Quran, jadi satu hari satu juz. Tapi, ceramahnya pakai Bahasa Indonesia. Salat tarawihnya 23 rakaat. Imamnya adalah Hafizul Quran, biasanya lulusan luar negeri dari Saudi, Yaman, lain-lain," bebernya.
Menurut Mustafa, Masjid Muhammadan masih terjaga keasliannya. Pada awal abad ke-20, masjid ini sempat direnovasi, tapi tanpa mengubah bentuk aslinya. Bangunan masjid tidak banyak mengalami perubahan.
Bangunan masjid terbuat dari kapur dan beberapa bagian pilarnya konon dibangun dengan putih telur. Bagi masyarakat muslim keturunan India di Kota Padang, Masjid Muhammadan adalah 'rumah', sebuah simbol kepulangan mereka.
Simak perjalanan Jelajah Jalur Sumatera CNN Indonesia dalam video berikut:
[Gambas:Youtube]
Warga keturunan India di Kota Tua Padang jumlahnya semakin berkurang. Hal itu karena sebagian di antaranya mereka telah merantau ke kota-kota lain. Musthafa mengatakan, jumlah warga keturunan India sekarang yang tinggal di kawasan Kota Tua Padang barangkali tidak sampai 100 orang.
"Sudah banyak yang pindah, rumah di sini dijual. Ada yang anak-anaknya tinggal di kota lain, di Palembang, Medan, macam-macam. Tapi kalau Idulfitri mereka banyak pulang ke sini. Ramai di sini kalau Idulfitri," tuturnya.
Momen lain yang membuat banyak warga keturunan India mendatangi Masjid Muhammadan adalah tradisi Serak Gulo, yang hanya digelar sekali dalam setahun. Serak Gulo merupakan tradisi turun-temurun yang digelar warga keturunan India muslim di Kota Padang.
Tradisi langka ini digelar setiap tanggal 1 Jumadil Akhir dalam kalender penanggalan Islam. Kegiatan ini berlangsung meriah dan dihadiri banyak warga untuk memperebutkan sekantong gula yang ditabur dari atap Masjid Muhammadan, sebelum masuknya waktu Salat Magrib.
Salah satu pengurus Masjid Muhammadan, Saf, menjelaskan bahwa Serak Gulo diikuti oleh warga yang niat bernazar. Yang unik, bukan hanya warga muslim keturunan India yang mengikuti tradisi ini, warga keturunan Tionghoa bahkan turut serta.
![]() |
Di Kota Tua Padang, warga keturunan India, Tionghoa, dan masyarakat asli Minangkabau hidup harmonis berdampingan. Ketika tradisi Serak Gulo tiba, semua orang dari berbagai etnis berkumpul memeriahkannya. Di Indonesia, tradisi Serak Gulo yang ada di Kota Padang.
"Gulanya sampai berton-ton. Jadi orang yang menazar nih, bawa 5 kilogram gula atau 10 kilogram gula, dibungkus-bungkus dari rumah dibawa ke mari. Ini tradisi budaya bukan agama. Siapa saja boleh ikut bernazar. Tradisi ini belum lama juga dapat piagam dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Saf kepada CNNIndonesia.com.
"Gula yang terkumpul, kemudian dimasukkan ke dalam kain perca kecil sebelum dibagikan ke masyarakat yang telah berkumpul di depan masjid. Sudah dari dulu Serak Gulo ada, tradisi ratusan tahun, kita di sini melanjutkan saja lagi," ucapnya.
Pada 25 Oktober 2023, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI telah menganugerahi tradisi Serak Gulo sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Terakhir, Serak Gulo digelar pada Desember tahun lalu.
-
威斯敏斯特大学服装设计专业好么?2 Resep Fa Gao, Kue Mangkuk Khas Imlek Pembawa KeberuntunganKomnas HAM Temukan Pelanggaran Kasus Mantan Pemain Sirkus OCI Sejak Tahun 1997Golkar Beri Sinyal Bakal Dukung Prabowo Lagi: Kami Kawal Sampai Selesai, 2029 Kita Bicarakan LagiApa Benar Bayi Tabung Lebih Mungkin Lahir Kembar?Daftar 10 Kota Paling Ramah di DuniaIni Perkembangan Kasus Terorisme yang Jerat MunarmanMarak Kasus Kekerasan Seksual, Kemenkes Wajibkan Tes Kejiwaan Dokter PPDS Setiap 6 BulanPakai KTP DKI dan Depok, Tiket Masuk Trans Studio Cibubur Buy 1 Get 1Jelang Hari Lahir Pancasila, PLN UIP JBT Perbaiki Jalan Rusak di Sekitar Proyek PLTA Upper Cisokan
下一篇:Rektor UI Tetapkan Prof. Yulianti, PhD sebagai Dekan FEB UI 2025
- ·米兰理工建筑学硕士怎么样?
- ·RUPTL Buka Pintu 1,7 Juta Orang, Ini Daftar Jurusan yang Dibutuhkan!
- ·Daftar 10 Kota Paling Ramah di Dunia
- ·Siapa Orang yang Pertama Kali Mempercayai Peristiwa Isra Miraj?
- ·FOTO: Gaduhnya Geng Bayi Panda yang Syuting Video Ucapan Imlek
- ·Rangkap Jabatan Wamen sebagai Komisaris BUMN Disorot, Dinilai Langgar Prinsip Tata Kelola
- ·RUPTL Buka Pintu 1,7 Juta Orang, Ini Daftar Jurusan yang Dibutuhkan!
- ·Cara Ini Diyakini Bisa Panggil Cuan di Tahun 2024 Menurut Feng Shui
- ·墨尔本皇家理工大学设计专业排名详情
- ·Catat, 3 Warna Ini Bisa Bawa Keberuntungan di Tahun Naga Kayu 2024
- ·Resmi Dibuka! Cek Link dan Syarat Daftar Seleksi Mandiri ITB 2025, Lengkap Biaya Pendaftaran
- ·8 Ayat Suci Al
- ·Audrey Vanessa Lolos 10 Besar Beauty With a Purpose Miss World 2024
- ·9 Jenis Buah dan Sayur untuk Tingkatkan Kekebalan Tubuh
- ·RUPTL Buka Pintu 1,7 Juta Orang, Ini Daftar Jurusan yang Dibutuhkan!
- ·Tren Baru Rangkap Jabatan, Ini Deretan Wamen yang Isi Pos Komisaris BUMN dan Swasta
- ·Hari Perempuan Internasional: Berbeda untuk Dunia yang Lebih Baik
- ·Kampanye di Papua, Partai Buruh Siap Kerja buat Rakyat
- ·RUPTL Buka Pintu 1,7 Juta Orang, Ini Daftar Jurusan yang Dibutuhkan!
- ·Pantai Paling Mematikan di Dunia, Dihuni 100 Ribu Buaya dan Ubur
- ·Cara dan Syarat Bikin Paspor Terbaru 2024
- ·AS Minta Indonesia Perbaiki TKDN ICT, Kemenperin: Belum Ada Keluhan Apapun Selama Ini
- ·Apakah Penyakit Autoimun Bisa Disembuhkan?
- ·Di Peringatan 19 Tahun Bom Bali, Boy Rafli Amar Bereaksi Begini soal Usulan Fadli Zon
- ·Nilai Kerugian Negara Dalam Kasus Korupsi ASABRI Dianggap Tak Sesuai Fakta
- ·Investasi Rp50 Triliun, PLN Siap Terangi 780 Ribu Rumah Tangga Lewat Program Lisdes 2025–2029
- ·FOTO: Ritual Membersihkan Rupang Sambut Imlek di Amurva Bhumi
- ·FOTO: Tsunami Pakaian Bekas di Ghana
- ·Tanah Wakaf Tak Lagi Terbengkalai, Menteri Nusron Umumkan Gebrakan Demi Umat
- ·8 Ayat Suci Al
- ·Bus Terjun ke Jurang di Guci Dalam Penyelidikan Polisi, Kronologi dan Korban Ditelusuri
- ·Malapetaka Kuda Nil 'Kokain' Pablo Escobar, Ada Rencana Disuntik Mati
- ·Apakah Penyakit Autoimun Bisa Disembuhkan?
- ·INTIP: 5 Hal yang Pantang Dilakukan Saat Imlek, Bikin Ciong!
- ·Jubir: Kapolda Jambi Pakai Helikopter ke Kerinci Bukan dalam Rangka Pengamanan JK
- ·INTIP: 5 Hal yang Pantang Dilakukan Saat Imlek, Bikin Ciong!