时间:2025-05-25 03:48:46 来源:网络整理 编辑:休闲
Jakarta, CNN Indonesia-- Acute mountain sickness (AMS) jadi salah satu kondisi yang patut diwaspadai quickq最新苹果下载
Acute mountain sickness (AMS) jadi salah satu kondisi yang patut diwaspadai para pendaki gunung. Apa itu?
Gunung boleh jadi memberikan kesegaran dan keindahan alam. Tapi, gunung tak melulu menyoal sesuatu yang indah. Ada juga kondisi yang perlu diwaspadai saat naik gunung, salah satunya AMS.
Secara medis, AMS dikenal juga dengan altitudes sicknessatau penyakit ketinggian. Penyakit ini juga menggambarkan kondisi edema paru pada dataran tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Salah satu penyebabnya adalah kadar oksigen dan tekanan udara yang lebih rendah saat berada di ketinggian.
Dibutuhkan waktu bagi tubuh untuk menyesuaikan diri saat berada di ketinggian. Kondisi ini bisa mengakibatkan 'mabuk gunung akut.
Selain itu, faktor tenaga saat mendaki gunung juga berperan dalam memicu AMS. Misalnya, memaksa diri untuk mendaki gunung dengan cepat.
Altitudes sicknessatau penyakit ketinggian bisa memicu sejumlah gejala tergantung tingkat keparahannya. Gejala biasanya akan muncul satu hari setelah mencapai ketinggian atau langsung setelahnya.
Dalam kasus ringan, seseorang bisa mengalami gejala seperti berikut:
- pusing,
- sakit kepala,
- nyeri otot,
- insomnia,
- mual-muntah,
- mudah marah,
- kehilangan selera makan,
- tangan, kaki, dan wajah bengkak,
- detak jantung cepat,
- sesak napas saat beraktivitas fisik.
![]() |
Sementara pada kasus yang parah, AMS telah memengaruhi organ jantung, paru-paru, otot, hingga sistem saraf. Berikut beberapa gejalanya:
- batuk,
- sesak napas,
- kulit pucat,
- hilangnya keseimbangan,
- menarik diri dari lingkungan sosial.
Pendaki mana pun berisiko mengalami AMS. Hal ini utamanya sangat mungkin terjadi pada mereka yang mendaki dengan gerakan cepat dan mencoba mencapai ketinggian ekstrem.
Selain itu, orang dengan riwayat anemia, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru juga berisiko mengalami AMS.
Selalu konsultasikan rencana mendaki gunung dengan dokter jika Anda termasuk ke dalam kelompok berisiko.
(asr/asr)Studi Ungkap Tidur Setelah Tengah Malam Tingkatkan Risiko Diabetes2025-05-25 03:44
FOTO: Menengok Pembuatan Kue Stroberi Sepanjang 121 Meter2025-05-25 03:43
FOTO: Menengok Pembuatan Kue Stroberi Sepanjang 121 Meter2025-05-25 03:36
FOTO: Menengok Pembuatan Kue Stroberi Sepanjang 121 Meter2025-05-25 03:16
Istana: Yang Menganggu itu Premannya, Bukan Ormasnya2025-05-25 02:56
FOTO: Menengok Pembuatan Kue Stroberi Sepanjang 121 Meter2025-05-25 02:48
FOTO: Menengok Pembuatan Kue Stroberi Sepanjang 121 Meter2025-05-25 02:39
FOTO: Menengok Pembuatan Kue Stroberi Sepanjang 121 Meter2025-05-25 02:34
BYD Lucurkan Sedan E7, Lebih Keren Ada Sunroof2025-05-25 01:57
FOTO: Menengok Pembuatan Kue Stroberi Sepanjang 121 Meter2025-05-25 01:13
Jarang yang Tahu, Ini 7 Manfaat Menakjubkan Kolang2025-05-25 03:39
FOTO: Menengok Pembuatan Kue Stroberi Sepanjang 121 Meter2025-05-25 03:16
FOTO: Menengok Pembuatan Kue Stroberi Sepanjang 121 Meter2025-05-25 02:38
FOTO: Menengok Pembuatan Kue Stroberi Sepanjang 121 Meter2025-05-25 02:30
Bangun Pabrik Pertamanya, Hyundai Bilang Akan Ciptakan Ribuan Lapangan Pekerjaan2025-05-25 02:10
FOTO: Menengok Pembuatan Kue Stroberi Sepanjang 121 Meter2025-05-25 01:56
FOTO: Menengok Pembuatan Kue Stroberi Sepanjang 121 Meter2025-05-25 01:41
FOTO: Menengok Pembuatan Kue Stroberi Sepanjang 121 Meter2025-05-25 01:35
Kontroversi Pemecatan Twister Angel Novi Sebagai Guru, Sukatani Buka Suara2025-05-25 01:11
FOTO: Menengok Pembuatan Kue Stroberi Sepanjang 121 Meter2025-05-25 01:03