Bikin Pria Difabel Terpaksa Turun Pesawat, Maskapai Didenda Rp1,1 M
Air Canada telah didenda sebesar 97.500 dolar Kanada atau sekitar Rp1,1 miliar setelah setelah seorang penumpang difabel atau penyandang disabilitas terpaksa turun dari pesawat, karena maskapai tersebut gagal menyediakan bantuan kursi roda untuknya.
Adalah Rodney Hodgins, penderita Cerebral Palsy Spastik, yang baru mendarat di Las Vegas dari Vancouver, namun diberitahu bahwa tidak ada kursi di lorong yang disediakan untuk penyandang disabilitas.
Bentuknya kursinya lebih sempit dari kursi roda biasa, sehingga hanya bisa digunakan untuk mengangkut orang yang bukan penyandang disabilitas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awalnya dia mengira pramugari sedang bercanda ketika dia diberitahu bahwa dia harus menyeret dirinya melewati 12 baris kursi, tanpa bantuan kru, seperti yang dialami istrinya, Deanna. Dia menyebut perlakuan itu sebagai "tidak manusiawi".
Kini Badan Transportasi Kanada (CTA) telah mengeluarkan denda sebesar 97.500 dolar Kanada terhadap Air Canada atas beberapa pelanggaran terhadap Peraturan Transportasi yang Dapat Diakses untuk Penyandang Disabilitas (ATPDR) terkait dengan kewajibannya dalam memberikan layanan kepada penyandang disabilitas".
Dalam garis besarnya, CTA menulis: "Pada tanggal 30 Agustus 2023, Air Canada gagal membantu pengguna kursi roda untuk turun dari pesawatnya. Penumpang yang menderita Cerebral Palsy Spastik dan tidak mampu menggerakkan kakinya terpaksa turun sendiri dari pesawat. Selain itu, ketika penumpang sedang menunggu di terminal, Air Canada gagal memastikan bahwa personelnya secara berkala menanyakan kebutuhan penumpang."
Setelah kejadian tersebut, pihak maskapai meminta maaf dan menawarkan voucher penerbangan kepada Hodgins. Air Canada memiliki waktu 30 hari untuk mengajukan banding atas denda tersebut.
Situs web Penerbangan, Paddle Your Own Kanoo, menyatakan bahwa maskapai tersebut telah terkena denda sebesar 260 ribu dolar Kanada tahun ini atas serangkaian insiden yang melibatkan penumpang penyandang disabilitas.
Salah satu contohnya, kegagalan maskapai ini menyediakan kursi cadangan untuk anjing pendamping untuk ikut bepergian bersama pemiliknya, sehingga penumpang ditolak untuk naik ke pesawat. Saat itu denda yang dikenakan sebesar 110 ribu dolar Kanada.
(wiw)(责任编辑:休闲)
- 7 Buah dan Sayuran yang Tak Perlu Dikupas, Kulitnya Berlimpah Nutrisi
- Menkumham Yasonna Ungkapkan UU Nomor 1/2023 Akui Hukum tak Tertulis
- Emiten Perjalanan Wisata BAYU akan Bagi Dividen Rp100 per Saham, Cair Tanggal Segini!
- 视觉传达设计去哪里留学好?
- Kusnadi Staf Hasto PDIP Ngaku Pernah Bertemu Harun Masiku
- PGN Perluas Jaringan Gas Bumi di Batam dengan Program GasKita
- 奢侈品专业留学去哪个国家好?
- Satu Dekade NMAX jadi Pelopor Inovasi yang Sukses Ciptakan Trend Setter
- Thailand Negara ASEAN Terbanyak Dikunjungi Turis pada 2023, Indonesia?
- 日本艺术类院校留学条件有哪些?
- Polisikan Developer Angel Token, Angel Lelga: Saya Sebagai Brand Ambassador Tak Dibayar Sama Sekali
- 7 Kebiasaan yang Bisa Turunkan Hormon Kortisol, Bye
- PDIP Tugaskan 7 Kader Seniornya Jalin Kerjasama Politik di Pilkada Jakarta
- Makan Mi Campur Nasi Memang Enak, Tapi Ingat Bahayanya
- PDIP Tugaskan 7 Kader Seniornya Jalin Kerjasama Politik di Pilkada Jakarta
- Soal Pj Gubernur DKI Jakarta Pengganti Anies, Ini 2 Nama Usulan Bamus Betawi
- Ternyata Pria Ingin Disentuh di Area Ini, Perempuan Wajib Tahu
- 安特卫普皇家艺术学院有哪些出名的专业?
- 7 Cara Mengatasi Kedinginan karena AC Biar Enggak Masuk Angin
- Kronologi Penembakan Bripda ID: Berawal dari Konsumsi Miras Hingga Tunjukkan Senpi