RI Siap Terus Kerja Sama dengan Mitra Perdagangan Kawasan untuk Wujudkan Keberlanjutan
Menteri Perdagangan RI Budi Santoso menghadiri Sesi III Pertemuan Para Menteri Perdagangan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC Ministers Responsible for Trade/APEC MRT) 2025 di Jeju, Korea Selatan, pada Jumat, (16/5/2025).
Dalam sesi bertajuk “Kemakmuran Melalui Perdagangan Berkelanjutan”, Mendag Busan menegaskan komitmen Indonesia dalam memperkuat agenda keberlanjutan di bidang perdagangan.
Baca Juga: RI Dorong Penguatan Kerja Sama Ekonomi ASEAN-Tiongkok
Ia menekankan, agenda keberlanjutan tetap menjadi sarana pemersatu ekonomi di kawasan. Untuk mewujudkan visi perdagangan yang berkelanjutan dan berkeadilan, Indonesia siap untuk terus bekerja sama dan berkolaborasi dengan seluruh mitra perdagangan di kawasan.
“Indonesia siap untuk terus bekerja sama dengan seluruh mitra dalam mewujudkan visi bersama, yaitu perdagangan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Kerja sama dan kolaborasi merupakan kunci untuk membangun pemahaman bersama dan menciptakan kemitraan yang setara dalam mewujudkan masa depan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Mendag Busan, dikutip dari siaran pers Kemendag, Rabu (21/5).
Mendag Busan berharap, upaya perdagangan berkelanjutan tidak menjadi hambatan terselubung yang merugikan ekonomi berkembang. Ia pun menyerukan dialog yang terbuka, transparan, dan inklusif untuk menghindari potensi proteksionisme modern yang tidak diinginkan. Untuk itu, penguatan kapasitas para pemangku kepentingan menjadi elemen yang sangat penting.
Perdagangan berkelanjutan menjadi salah satu solusi yang diusung bersama, terlebih saat dunia ada di persimpangan yang menentukan. Perubahan iklim, fragmentasi geopolitik, dan ketimpangan sosial yang semakin tajam memberikan tekanan nyata terhadap tatanan ekonomi global. Krisis yang saling berkaitan ini menuntut komitmen bersama, semangat kolaborasi, serta inovasi yang berkelanjutan.
Mendag Busan menambahkan, Indonesia telah mencapai kemajuan dalam tata kelola lingkungan hidup. Hingga Desember 2024, Indonesia telah melakukan restorasi lahan gambut seluas 1,6 juta hektare di luas konsensi dan rehabilitasi mangrove sebanyak 150.000 hektare.
“Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia meyakini keberlanjutan bukan hanya tanggung jawab nasional semata, melainkan mandat global yang hanya dapat dicapai melalui kerja sama internasional yang inklusif dan berkeadilan. Indonesia telah mewujudkan komitmen ini melalui berbagai kebijakan nasional, termasuk persiapan pembentukan Badan Karbon Nasional,” urai Mendag Busan.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
(责任编辑:休闲)
- Tegaskan Tak Ada Matahari Kembar, Istana: Prabowo Tak Ada Masalah
- 西澳大学景观设计排名及入学要求解析
- 世界建筑学大学排名TOP10榜单谁进了?
- Hari Pertama Operasi Patuh Jaya, 15.588 Pengendara Kena Tilang
- Cuan Sambil Rebahan! Segera Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Hari Ini
- 雪城大学专业排名情况如何?
- Ajaib Luncurkan Mode Lite dan Pro, Targetkan 20 Juta Investor Baru di Indonesia
- Perantara Suap Djoko Tjandra
- Bukan Soal Politik! Ini Alasan Pramono Anung Rombak Pejabat DKI Secara Besar
- 荷兰代尔夫特理工大学优势专业有哪些?
- 国外产品设计专业院校哪些比较好?
- 服装设计专业留学院校介绍
- Trump: India Tawarkan Kesepakatan Dagang Nol Tarif
- Polisi Buru 1 DPO Inisiator Pembuatan Uang Palsu di Kalideres Jakarta Barat