Bali Dibayangi Bencana Alam Jelang Libur Nataru

焦点 2025-05-27 00:48:56 71
Jakarta,quickq费用 CNN Indonesia--

Bali dibayangi bencana alam menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Alih fungsi lahan yang kian masif di Balidisoroti oleh pengamat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat setidaknya terdapat tiga bencana banjir dan empat tanah longsor di Pulau Dewata dalam sepekan terakhir dari tanggal 9 hingga 16 Desember 2024.

Bali Dibayangi Bencana Alam Jelang Libur Nataru

Bali Dibayangi Bencana Alam Jelang Libur Nataru

Menurut Pengamat tata ruang dan perkotaan dari Universitas Udayana (Unud) Putu Rumawan Salain, masifnya alih fungsi lahan di Bali menjadi salah satu penyebab bencana banjir dan tanah longsor saat musim hujan.

Bali Dibayangi Bencana Alam Jelang Libur Nataru

ADVERTISEMENT

Bali Dibayangi Bencana Alam Jelang Libur Nataru

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Cuaca Buruk Desember, Warga RI Jangan Liburan ke Daerah-Daerah Ini
  • Bali Jadi Destinasi Paling Romantis di Dunia 2024
  • Bali Jadi Destinasi Paling Banyak Dicari Turis AS di Google

Salah satu contoh yang dia beberkan adalah Tukad Ayung yang belakangan dibangun perumahan. Padahal, dulunya sungai itu menjadi jalur air hujan yang melimpah ke sungai. Ketika jadi lokasi pembangunan, pengembang pun mesti membuatkan saluran air baru yang mengarah ke sungai.

"Kalau tidak, tempat itu banjir. Berarti dia melempar banjir ke tetangga," ucapnya.

Dia berpendapat bahwa saat ini bangunan di wilayah perkotaan lebih luas dibanding dengan halaman terbuka. Di saat yang sama, ruang terbuka hijau kian sempit.

Dosen Fakultas Teknik Unud itu mengatakan, idealnya perlu menyiapkan paling tidak 30 persen ruang terbuka dari seluruh luas lahan yang dibangun. Ia menyebut luas ruang terbuka saat ini hanya tersisa sekitar 15-20 persen.

Rumawan mendorong pemerintah agar tertib disiplin menjalankan aturan tata ruang. Dia menyatakan banyak lahan yang dijual di Bali kendati tidak cocok untuk jadi lokasi pembangunan.

"Misalkan puluhan hektare akan menjadi pemukiman seperti di daerah Tabanan. Itu pasti akan mengubah fungsi lahan," katanya.

Dia menyarankan pemerintah membuat saluran air yang memadai, dan para pengembang pembangunan di Bali perlu menghitung limpahan air ketika musim hujan.

"Kalau lahannya tiba-tiba tidak baik daya serap airnya, itu bisa merusak rumah karena fondasinya terendam," ujarnya.

Banjir sebelumnya melanda kawasan Sukawati, Gianyar, pada Senin (16/12), hingga membuat gajah milik Bali Zoo hanyut terseret arus sungai sebelum ditemukan mati.

Lalu, cuaca buruk dan angin kencang, di Monkey Forest Ubud pada 10 Desember lalu juga membuat sejumlah pohon tumbang hingga menimpa dua turis asing hingga tewas.

(wiw)

本文地址:http://www.china-quickq.com/html/99b599803.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

Manfaat Madu untuk Wajah, Jadi Skincare Alami

Apakah Menyikat Gigi Bisa Membatalkan Puasa?

Mendagri Bakal Ungkap Pemda Mampu Tak Mau Bantu Sekolah Swasta

Jelang Arus Mudik Lebaran 2025, Astra Tol Cipali Tingkatkan Kualitas Jalan

Menteri PPPA Apresiasi Sulawesi Selatan dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Cara Mudah Cek Penerima PIP 2025 di pip.dikdasmen.go.id Lewat HP, Saldo Dana Cair

Kapan Malam Nisfu Syaban 2025? Catat Tanggalnya di Sini

Mentan Andi Amran Optimis Tingkatkan Daya Saing Produk Indonesia di Pasar Global

友情链接